Dalam Agama Hindu sama seperti Agama-Agama lainnya memiliki Tahun Baru masing-masing, nah Hari Raya Nyepi ini bermaksud untuk menyambut Tahun Baru Caka bagi Umat Hindu. Hari Raya Nyepi dilaksanakan setiap tahun sekali yaitu pada hari pertama Sasih Kedasa (kalender Bali) sekitar bulan Maret dan April. Umat Hindu melaksanakan Nyepi dengan menuruti 4 larangan yaitu :
- Amati Karya (dilarang bekerja secara jasmani),
- Amati Geni (dilarang menyalakan api yaitu api dari kompor atau lilin, dan api emosi),
- Amati Lelanguan (dilarang melakukan pesta dan bersenang-senang),
- Amati Lelungan (dilarang berpergian).
Photo by Eye Dharmayasa |
- Melasti, pada upacara ini semua sarana persembahyangan yang ada pada Pura di arak atau dibawa oleh para Umat Hindu ke Pantai atau Danau untuk dibersihkan dan di sucikan di laut. Upacara ini diadakan 2 atau 3 hari sebelum dilaksanakan Hari Raya Nyepi.
- Pecaruan, sehari sebelum Hari Raya Nyepi dilaksanakan upacara Pecaruan atau sering disebut dengan Tawur Kesanga. Pada upacara ini para Umat Hindu berlomba-lonba membuat patung dari bahan gabus dan kayu dan dibentuk menyerupai Buta Kala (roh-roh jahat dalam diri manusia). Tujuan dilaksanakannya upacara ini adalah untuk membersihkan dan mengusir roh-roh jahat sebelum dilaksanakan Nyepi. Upacara ini diadakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi. Pada saat Tawur Kesanga ini adalah upacara yang sangat saya tunggu-tunggu, karena pada upacara ini para Umat Hindu berkeliling Banjar atau desa untuk mengarak Ogoh-Ogoh dan setelah Ogoh-Ogoh diarak lalu dibakar yang dimaksudkan untuk membakar atau melebur roh-roh jahat yang ada di dalam diri kita.
- Ngembak Geni, upacara yang dilaksanakan setelah Hari Raya Nyepi. Ngembak geni ini adalah akhir dari Catur Brata Penyepian.