Laman

Kamis, 05 Mei 2011

Pandangan Hidup Seorang Guru


Pada tulisan kali ini saya akan menulis tentang pandangan hidup dari sudut pandang seorang Ibu yang berprofesi ganda, yaitu ibu rumah tangga dan guru di Sekolah Dasar Negeri daerah Cilandak Barat.
Saya tertarik untuk terjun langsung untuk mewawancarai guru, karena hampir setiap guru memiliki 2 tanggungan dalam hidup mereka, yaitu tanggungan untuk keluarga dan tanggungan untuk mencerdaskan bangsa. Guru yang saya wawancarai ini adalah Ibu Wayan Sridani.M.Pd  guru saya sewaktu saya masih duduk di Sekolah Dasar. 

Dulu sewaktu saya Sekolah di SD ini Ibu Wayan mengajar matapelajaran SBK Seni Budaya dan Keterampilan, dan setelah bertahun-tahun sekarang guru saya sudah menjadi guru wali kelas bagi kelas VI di SD.

Dan tanpa panjang yang lebar saya akan memulai mengetik tentang pandangan hidup ini. Sebelumnya apa itu pandangan hidup ? mungkin banyak yang mengatakan bahwa pandangan hidup itu bagai mana kita dalam memandang hidup ini. Yaa memang benar, pandangan hidup itu “cara kita memandang, melihat, meresapi, dan menghayati hidup ini sebagaimana mestinya. Memilih yang benar dan yang salah, dan dengan begitu kita dapat menjalani hidup ini dengan baik dan benar” kata-kata tersebut menurut saya apa itu pandangan hidup. Tetapi selain penjelasan saya diatas tentang pandangan hidup berikut ini pandangan hidup guru saya setelah saya wawancarai. 

Saya : Pandangan hidup itu apa bu ?
Ibu Wayan : Menurut Ibu pandangan hidup cara memandang atau wawasan tentang hidup atau kehidupan ini.
Saya : Maksud Ibu ?
Ibu Wayan : Yaa cara kita memandang hidup ini seperti apa dan menyerapinya seperti apa dan dari semua itu kita mendapatkan wawasan tentang hidup ini.
Saya : Ooh begitu. Lalu pandangan hidup ibu apa ?
Ibu Wayan : pandangan hidup ibu, yaa itu Yaa cara kita memandang hidup ini seperti apa dan menyerapinya seperti apa dan dari semua itu kita mendapatkan wawasan tentang hidup ini. Terus karena Ibu beragama hindu jadi pandangan hidup ibu menjalani hidup dengan menyeimbangkan antara kebutuhan lahir dan batin.
Saya : Maksudnya kebutuhan lahir dan batin apa bu ?
Ibu Wayan : Kalo lahir terpenuhinya kebutuhan primer, skunder, sandang, dan papan. Anh kalo kebutuhan batin yaitu taat menjalankan kewajiban sesuai agama dan kepercayaannya.
Saya : oooh gitu yaa bu.
Ibu Wayan : Iya begitu.
Saya : Nah, sekarangkan Ibu menjalani 2 profesi yaitu sebagai guru dan ibu rumah tangga, kalo sebagai guru bagaimana pandangan ibu ?
Ibu Wayan : Kalo sebagai guru pandangan ibu bagaimana upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa harus dilakukan dengan serius, dan tidak setengah2.
Saya : Satu lagi, dan kalo sebagai ibu rumah tangga ?
Ibu Wayan : Yaa sebagai ibu selain menyelesaikan tugas sebagai ibu rumah tangga seharusnya juga mengarahkan anak-anak ibu yang merupakan salah satu generasi penerus bangsa untuk meningkatkan pendidikan kejengjang  yang lebih tinggi sebagai bekal memajukan negaranya kearah yg lebih baik, dan memiliki wawasan luas.

Dan setelah wawan cara ini pendapat saya dan guru saya memang sama tentang pandangan hidup, meski berbeda tujuan tetapi pendapatnya sama “cara kita memandang, melihat, meresapi, dan menghayati hidup ini sebagaimana mestinya” menurut saya dan “Yaa cara kita memandang hidup ini seperti apa dan menyerapinya seperti apa dan dari semua itu kita mendapatkan wawasan tentang hidup ini” menurut guru saya Ibu Wayan.

Demikian tulisan saya tentang Pandangan Hidup ini, mohon maaf apa bila ada kekurangan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membaca dan dapat menentukan jalan hidup dengan pandangan hidup para pembaca sekalian.

*Saya dan Guru SD saya, Ibu Wayan Sridani